pertemuan ke empat belas
pada pertemuan ini kami wajib mempresentasikan hasil media pembelajaran kami. siapa yang tidak mempresentasikan tidak dapat nilai hasil presentasi. hasil media pembelajaran kelas kami ternyata bague bagus semua.........
hari terakhir kami mengikuti makul IT..........
Senin, 24 Juni 2013
Selasa, 18 Juni 2013
PEERTEMUAN MINGGU KE TIGABELAS
pada minggu ini, kami meneruskan pembuatan media pembelajaran macro media. karena, dosennya tidak memberi kuliah, sehingga kami gunakan untuk meneruskan pembuatan macromedia. Setelah kami berkutat dengan macromedia flash 8, akhirnya kami sudah menyelesaikan media pembelajaran 70%. Kami akan mempresentasikan media pembelajaran itu pada minggu ke 14. Tujuan di presentasikannya media pembelajaran macromedia, supaya kita mengetahui, apakah media pembelajaran kami layak untuk di uji cobakan di SMP MUHAMMADIYAH JETIS. Rencana penguji cobaan macromedia kami rencananya minggu depan.
#tunggu laporan kami selanjutnya......
pada minggu ini, kami meneruskan pembuatan media pembelajaran macro media. karena, dosennya tidak memberi kuliah, sehingga kami gunakan untuk meneruskan pembuatan macromedia. Setelah kami berkutat dengan macromedia flash 8, akhirnya kami sudah menyelesaikan media pembelajaran 70%. Kami akan mempresentasikan media pembelajaran itu pada minggu ke 14. Tujuan di presentasikannya media pembelajaran macromedia, supaya kita mengetahui, apakah media pembelajaran kami layak untuk di uji cobakan di SMP MUHAMMADIYAH JETIS. Rencana penguji cobaan macromedia kami rencananya minggu depan.
#tunggu laporan kami selanjutnya......
Refleksi minggu kedua belas
Ada minggu ini, kami diminta untuk menyiakan tugas akhir semester dengan membuat portfolio tentang hasil belajar kita selama 14 kali pertemuan. Dalam waktu 2 minggu, kita harus memosting minimal 14 kali di blog. Setelah dosen memberi tugas akhir semester ini kami diminta melanjutkan presentasi sejauh mana persiapan media pembelajaran yang akan kita uji cobakan di sekolah yang sudah menjadi klien kami. Untuk minggu ini kelompok saya sudah mencapai kurang lebih 50 %. Kita sudah memasukkan SKKD, Materi pembelajaran procedure text, the examle of procedure text how to make a cu of coffee, dan the references. Materi yang belum kami masukkan adalah video, help, dan narasinya.Refleksi minggu kesebelas
Pada minggu ini kami diminta untuk memresentasikan hasil video atau film yang sudah kami buat untuk pelengkap media pembelajaran. Kita mempresentasikan hasil film atau video tersebut supaya kita mengetahui apakah angel yang kami ambil, cara mendekatkan dan menjauhkan tokoh utama apakah sudah pas dan halus, serta pencahayaan yang kami gunakan sudah tepat apa belum.Dalam pengambilan video kita harus memperhatikan
1. Memiliki persiapan akan lebih bagus, sebuah gagasan tentang bagaimana aliran video secara umum.
2. Memiliki beberapa gambar di berbagai sudut. Kalau bisa kita harus memiliki rekaman sebanyak mungkin, ini akan menyelamatkan kita dari pengeditan di kemudian hari. Jika rekaman gagal, tembakan sudut yang lain dapat menutupi.
3. Menggunakan tripod jika diperlukan. Sebuah video yang tidak stabil sangat tidak nyaman untuk dilihat. Menstabilkan kamera menggunakan tripod berukuran tepat.
4. Kita juga harus sadar pada input audio. Sebuah kesalahan umum yang mungkin kitan sering lakukan adalah bagian audio video karena kita terlalu fokus pada visual.
5. Memanfaatkan pencahayaan yang memadai. Jika diluar ruangan akan lebih mudah dalam pengambilan video. Tetapi jika di dalam ruangan, kita dilarang untuk mengambil video di bawah lampu neon.
Setiap kelomok harus mempresentasikan hasil rekaman video. Supaya teman yang lain bisa memberi saran dan tanggapan, yang nantinya berguna sebagai bahan untuk media pembelajaran. Setelah minggu lalu kami merencanakan rekaman video tentang apa yang akan di ambil. Pada minggu ini kami sudah memiliki sebuah video tentang prosedure text.
Kami membuat procedure text how to make a cup of coffee. Kami mengambil latar disebuah ruangan yang pencahayaannya bagus. Kami juga menggunakan alat pengeras suara supaya suara yang dihasilkan keras dan tidak perlu untuk mendubbing video tersebut. Untuk pengambilan video kali ini kita Cuma menggunakan satu kamera saja, karena kami Cuma fokus di satu tempat.
Sabtu, 08 Juni 2013
Refleksi minggu kesepuluh
Untuk minggu ini kita membahas tentang video atau film. Pertemuan kali ini kita diminta untuk membawa kamera digital. Perwakilan untuk 3 kelompok untuk mengambil shoot yang menceritakan kegiatan di simeru, kantin kampus, dan perpustakaan. Untuk lain kelompok yang tidak di tunjuk untuk mengambil shoot di 3 tempat tersebut di beri contoh foto – foto yang begus, supaya siswa mengetahui angel foto yang bagus, efek cahaya dan gambar sebagai latar dan utama harus dibedakan dengan lensa kamera tertentu.Setelah 3 kelompok selesai take photo, kita bersama – sama melihat hasil video dan mengomentari tentang zoom in zoom out dan ketepatan pengambilan gambar utama atau yang disebut sebagai gambar yang penting.
Adapun teknik pengambilan gambar adalah sebagai berikut:
1.SUDUT PENGAMBILAN GAMBAR [CAMERA ANGLE].
1. Bird Eye View.
Pengambilan gambar yang dilakukan dari atas di ketinggian tertentu sehingga memperlihatkan lingkungan yang sedemikian luas dengan benda-benda lain yang tampak di bawah begitu kecil. Pengambilan gambar dengan cara ini biasanya menggunakan helikopter maupun dari gedung -gedung tinggi. Kalau anda suka melihat film-film Hollywood, tentunya teknik yang ini tidak asing lagi bagi anda.
2. High Angle.
Teknik pengambilan gambarnya dengan sudut pengambilan gambar tepat diatas objek,pengambilan gambar yang seperti ini memilki arti yang dramatik yaitu kecil atau kerdil.
3. Low Angle
Pengambilan gambar teknik ini yakni mengambil gambar dari bawah si objek, sudut pengambilan gambar ini merupakan kebalikan dari high angle.
Kesan yang di timbulkan yaitu keagungngan atau kejayaan.
Biasanya teknik ini sering di gunakan untuk membuat sebuah karakater monster atau manusia raksasa.
4. Eye Level
Pengambilan gambar ini dengan sudut pandang sejajar dengan mata objek,tidak ada kesan dramatik tertentu yang di dapat dari eye level ini, yang ada hanya memperlihatkna pandangan mata seseorang yang berdiri.
5. Frog Level.
Sudut pengambilan ini di ambil sejajar dengan permukaan tempat objek menjadi sangat besar.
http://bopfive5.blogspot.com/2011/05/teknik-pengambilan-gambar-atau-video.html
Setelah kita mengetahui bagaimana take video and foto yang bagus kita berencana untuk membuat film tentang procedure text how to make a cup of coffee. Supaya media pembelajaran untuk SMP MUHAMMADIYAH JETIS layak untuk digunakan sebagai media pembelajaran yang mendukung proses belajar mengajar. Rencananya kita akan mengambil setting disebuah warung kopi dan kita meminta penjual untuk membuatkan kopi. Pada saat step membuat kopi, kita memberi si penjual skrip bahasa inggris how to make a cup of coffee. Atau kita juga bisa mengambil pemeran video teman kita sendiri.
Refleksi minggu kesembilan
Minggu ini kita mengadakan kuliah online. Kita disuruh membuka link tentang storyboard dalam media pembelajaran interaktif. Storyboard visualisasi ide dari aplikasi yang akan dibangun, sehingg dapat memberikan gambaran dari aplikasi yang akan dihasilkan. Storyboard dapat dikatakan juga visual script yang akan dijadikan outline dari sebuah proyek, ditampilkan shot by shot yang biasa disebut dengan istilah scene.Salah satu keuntungan menggunakan Storyboard adalah dapat membuat pengguna untuk mengalami perubahan dalam alur cerita untuk memicu reaksi atau ketertarikan yang lebih dalam. Kilas balik, secara cepat menjadi hasil dari pengaturan Storyboard secara kronologis untuk membangun rasa penasaran dan ketertarikan.
Seorang pembuat Storyboard harus mampu menceritakan sebuah cerita yang bagus. Untuk mencapainya, mereka harus mengetahui berbagai film, dengan pengertian tampilan yang bagus, komposisi, gambaran berurut dan editing. Mereka harus mampu untuk bekerja secara sendiri atau dalam sebuah bagian tiam. Mereka harus mampu menerima arahan dan juga bersiap membuat perubahan terhadap hasil kerja mereka. Untuk proyek tertentu, pembuat Storyboard memerlukan ketrampilan menggambar yang bagus dan kemampuan beradaptasi terhadap gaya yang bermacam. Mereka harus mampu untuk mengikuti desain yang telah dikeluarkan dan menghasilkan kerja konsisten, yang digambar pada model.
Format apapun yang dipilih untuk Storyboard, informasi berikut harus
dicantumkan:
1. Sketsa atau gambaran layar, halaman atau frame.
2. Warna, penempatan dan ukuran grafik, jika perlu
3. Teks asli, jika ditampilkan pada halaman atau layar
4. Warna, ukuran dan tipe font jika ada teks
5. Narasi jika ada
6. Animasi jika ada
7. Video, jika ada
8. Audio, jika ada
9. Interaksi dengan penonton, jika ada
10. Dan hal-hal yang perlu diketahui oleh staf produksi
http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/tmp/Storyboard%20dalam%20Media%20Pembelajaran%20Interaktif.pdf
Pelajaran yang dapat kita ambil hari ini adalah. Kita diberi materi bagaimana membuat storyboard yang baik dan benar. Di dalam sebuah media pembelajaran macromedia, di halaman awal harus ada tombol – tombol yang berisi materi, SKKD, example, evaluasi, referenci, dan help untuk membantu siswa bagaimana cara menggunakan media pembelajaran tersebut. Untuk rencaan pembuatan media pembelajaran menggunakan macro media kita memasukkan story board
1. Skkd
Procedure text untuk anak kelas 1 SMP.
Untuk skkd kita beri audio narasi durasi selama kurang lebih 1 menit.
2. Material
What is Procedure text? What is the purpose of procedure text? What is the generic structure of procedure text?
Untuk material kita beri audio narasi yang berdurasi kurang lebih 2 menit
3. Example
Foto and video how to make a cup coffee.
Untuk foto kami memberi audio narasi pada setiap material and ingredients, and the step lama narasi kurang lebih 3 menit
4. Evaluation
5 soal tentang how to make a cup of coffee.
Untuk evaluation kita tidak memberi narasi audionya Cuma jika siswa menklik jawaban benar akan keluar suara tepuk tangan.
5. Bantuan
Bantuan mengenai tombol – tombolnya.
Kami tidak memberi narasi audionya.
Setelah itu kami menggirimkan di blog ketua kelompok.
Refleksi minggu kedelapan
Kuliah minggu ini kita diberi contoh media pembelajaran macro media. Bapak dosen meminta kita untuk memilih satu media pembelajaran yang kita anggap paling bagus dan efektif untuk siswa. Setelah kita tentukan media pembelajaran mana yang kita anggap paling bagus, selanjutnya kita diminta untuk memberi alasan mengapa media pembelajaran itu bagus. Setelah kita bahas dengan kelompok kami memberi alasan jika media pembelajaran yang kita pilih memiliki kelebihan gambarnya lebih menarik, semua materi terdapat narasinya sehingga memudahkan kita untuk memahami isi materi tersebut, untuk evaluasinya sudah terdapat waktu untuk menggerjakan yang tidak terdapat dalam contoh macro media lainnya, untuk setting bacgroundnya bisa diubah – ubah sehingga pengguna media pembelajaran tidak bosan dan pada media tersebut terdapat tombol menghidupkan dan mematikan narasi. Tetapi di media pembelajaran tersebut juga terdapat satu kekurangan yaitu, untuk musik pembukaanya terlalu panjang. Setelah waktu pembehasan habis, tiap kelompok mempresentasikan hasil diskusinya.
Refleksi minggu ketujuh
Materi perkuliahan minggu ini sama seperti minggu ke enam. Kita melanjutkan presentasi yang belum mempresentasikan media pembelajarannya. Pada minggu ini kita juga di beri tahu bahwa untuk ujian tengah semester kita cukup mengumpulkan materi pembelajaran yang sudah kita revisi, disertai kumpulan foto – foto, suara, bahan ajar yang digunakan, hasil penilaian dari sekolah SMP MUHAMMADIYAH JETIS, dan di burn di CD selanjutnya dikumpulkan saat UTS.Untuk tugas tengah semester ini kami membuat media pembelajaran power point. Kami mengambil materi tentang procedure text. Didalam media pembelajaran tersebut, kami memasukkan materi tentang what is procedure text? What is the purpose of procedure text? What is the generic structure of procedure text? Kita juga memasukkan contoh –contoh foto tentang how to make a cup of coffee beserta video how to make a cup of coffee. Untuk mengetahui pemahaman siswa kami memberikan evaluasi yang sekaligus terdapat jawabannya di media pembelajaran.
Untuk mengetahui layak dan tidak layaknya media pembelajaran kami, kami juga memintakan penilaian dari Ibu Amin selaku klien kami.
Refleksi minggu keenam
Untuk perkuliahan minggu ini kita mempresentasikan hasil kerja kelompok masing – masing. Apakah sudah layak media pembelajaran yang sudah kita buat, di uji cobakan ke SMP yang sudah kita tinjau sebelumnya. Setelah di presentasikan kita meminta teman kita untuk mengkomentari dan memberi saran supaya tercipta media pembelajaran yang layak.Untuk hari ini kita mempresentasikan power point kami tentang procedure text how to make a cup of coffee. Di dalam power point tersebut kita memberi SKKD SMP kelas 1 tentang text. Dan kita memberi bagaimana menggunakan media pembelajaran power point tersebut. Pada tombol materi kita memasukkan materi tentang what is procedure text? What is the purpose of procedure text? What is the generic structure of procedure text?. Pada tombol example kita memberi contoh gambar nyata how to make a cup of coffee dan kita beri video supaya lebih menarik. Untuk menguji kemampuan siswa kita juga memasukkan evaluasi yang sekaligus kelihatan jawaban itu benar atau salah.
Refleksi minggu kelima
Minggu ini kita kuliah online dan belajar visual principles. Kita belajar tentang visual principles. Dengan materi ini kita mendapatkan oengetahuan baru, jika kita membuat media pembelajaran menggunakan power poin kita harus memperhatikan warna gambar dan tata letak penaruhan materi, gambar dan animasi. Jika kita ingin memasukkan animasi, kita harus memilih animasi yang sesuai dengan materi yang ada di media pembelajaran. Jika kita memasukkan tombol – tombol menggunakan hiperlink kita juga harus menaruh tombol disetiap slide yang sama, jika tombil next ada desebelah kanan, kita harus menaruh tombol next disebelah kanan semua. Supaya siswa tidak kebingungan. Untuk peletakan gambar kita juga harus memberhatikan posisi tata petak yang pas. Misalnya kita menulis surat, tata letak gambar perangko kita harus letakkan di kanan atas tidak boleh dikanan bawah. Supaya siswa tidak kebingungan. Jika kita memasukkan sebuah berita koran. Kita juga harus mencari gambar kertas dan warnanya seperti potongan koran sungguhan. Untuk bacground power point itu sendiri juga harus diperhatikan. Setiap slide harsnya memiliki bacground yang sama supaya tercipta visual aids yang menarik.
Kita juga membuat sebuah media pembelajaran menggunakan power point tetapi harus merujuk dengan visual principles yang sudah kita pelajari. Untuk materi pembuatan media power point ini kelompok saya mengambil tema tentang procedure text. Di situ kami memasukkan gambar – gambar foto yang real tidak kopian dari situs internet. Kita mengambil foto tentang how to make a cup of coffee dan kita juga memasukkan sebuah video tentang how to make a cup of coffee yang kita take dari teman kita sendiri. Kita juga menggunakan animasi supaya powerpoint media pembelajaran tersebut lebih hidup. Kita juga menaruh bacground power point yang sesuai dengan materi kita. Supaya kelihatan rapi kita juga memberi tombol – tombol next, previous, home, and exit. Tak lupa kita memberikan suara supaya siswa faham apa yang ada di powerpoint tersebut. Untuk menguji pemahaman siswa tentang materi tersebut kita membuat 5 evaluasi yang sekaligus ada jawabannya.
Setelah powerpoint itu jadi kita mencari teman kita untuk menilai hasil media pembelajaran kami dan nilainya dikirim ke email bapak wahyu pujiono untuk syarat kehadiran.
Refleksi minggu keempat
Untuk perkuliahan minggu ini kita membahas tentang ASSURE MODELS.ANALISA PEMBELAJARAN ASSURE MODEL
A. DEFINISI MODEL ASSURE
ASSURE model adalah salah satu petunjuk dan perencanaan yang bisa membantu untuk bagaimana cara merencanakan, mengidentifikasi, menentukan tujuan, memilih metode dan bahan, serta evaluasi.
Sekarang ini para pengajar atau guru dihadapkan dengan tantangan bagaimana cara mengajar degan baik dan bisa diterima baik oleh para muridnya. Tentu saja ini bukan tantangan ringan, karena tiap pengajar dari tiap daerah mempunyai kelebihan dan kekurangan dari berbagai aspek pendidikan, entah itu fasilitasnya,
Jenis muridnya, dan lain-lain. Pengajar juga harus mempunyai strategi yang jitu untuk setidaknya membuat pengajaran menjadi mudah dan bisa diterima oleh siswa, karena sulit membuat pengajaran bisa diterima oleh semua siswaModel assure ini merupakan rujukan bagi pendidik dalam membelajarkan peserta didik dalam pembelajaran yang direncanakan dan disusun secara sistematis dengan mengintegrasikan teknologi dan media sehingga pembelajaran menjadi lebih efektif dan bermakna bagi peserta didik. Pembelajaran dengan menggunakan ASSURE Model mempunyai beberapa tahapan yang dapat membantu terwujudnya pembelajaran yang efektif dan bermakan bagi peserta didik.
B. TAHAPAN MODEL ASSURE
1. ANALYZE LEARNER (Analisis Pembelajar)
a. General Characteristics (Karakteristik Umum)
b. Specific Entry Competencies ( Mendiagnosis kemampuan awal pembelajar)
c. Learning Style (Gaya Belajar)
2. STATE STANDARDS AND OBJECTIVES (Menentukan Standard Dan Tujuan)
Dalam merumuskan tujuan dan standar pembelajaran perlu memperhatikan dasar dari strategi, media dan pemilihan media yang tepat. Ada beberapa alasan mengapa tujuan perlu dirumuskan dalam merancang suatu program pembelajaran seperti yang dijelaskan oleh Wina Sanjaya (2008 : 122-123) berikut ini :
1. Rumusan tujuan yang jelas dapat digunakan untuk mengevaluasi efektifitas keberhasilan proses pembelajaran.
2. Tujuan pembelajaran dapat digunakan sebagai pedoman dan panduan kegiatan belajar siswa.
3. Tujuan pembelajaran dapat membantu dalam mendesain sistem pembelajaran
4. Tujuan pembelajaran dapat digunakan sebagai kontrol dalam menentukan batas-batas dan kualitas pembelajaran.
3. SELECT STRATEGIES, TECHNOLOGY, MEDIA, AND MATERIALS (Memilih, Strategi, Teknologi, Media dan Bahan ajar)
Memilih format media dan sumber belajar yang disesuaikan dengan pokok bahasan atau topik. Peran media pembelajaran menurut Smaldino. Memilih , Mengubah, dan Merancang Materi
4. REQUIRE LEARNER PARCIPATION (Mengembangkan Partisipasi Peserta Didik)
Tujuan utama dari pembelajaran adalah adanya partisipasi siswa terhadap materi dan media yang kita tampilkan.
1. Latihan Prnggunaan Teknologi
2. Umpan Balik
5. EVALUATE AND REVISE (Mengevaluasi dan Merevisi)
Penilaian dan perbaikan adalah aspek yang sangat mendasar untuk mengembangkan kualitas pembelajaran. Penilaian dan perbaikan dapat berdasarkan dua tahapan yaitu:
1. Penilaian Hasil Belajar Siswa,
2. Menilai dan Memperbaiki Strategi, teknologi dan Media
3. Revisi Strategi, Teknologi, dan Media.
C. MANFAAT ASSURE MODEL DALAM PEMBELAJARAN
Secara sederhana manfaat dari model ASSURE Sederhana, relatif mudah untuk diterapkan.
1. Karena sederhana, maka dapat dikembangkan sendiri oleh pengajar.
2. Komponen KBM (Kegiatan Belajar Mengajar) lengkap.
3. Peserta didik dapat dilibatkan dalam persiapan untuk KBM.
RENCANA AWAL
PENERAPAN MODEL ASSURE
DI SMP MUHAMMADIYAH JETIS BANTUL
1. Analyze learner
Karakteristik siswa di SMP Muh Jetis para siswa kebanyakan mempunyai sikap yang aktif dimana tidak bisa menyerap pelajaran jika dengan teacher centered. Maksudnya disini para siswa tidak bisa menerima pelajaran dikelas jika kegiatannya hanya mendengarkan ceramah guru dikelas. Umur siswa yang masih tergolong belia sekitar 13 – 14 tahun sangat memungkinkan siswa untuk ngobrol sendiri di kelas saat pelajaran di mulai, karena mereka belum memikirkan untuk apa kita belajar buat masa depan. Factor social, ekonomi mereka yang tergolong menengah ke bawah menyebabkan siswa tidak bisa belajar menggunakan media, misalnya internet. Siswa hanya mengandalkan catatan dari ceramah guru di kelas.
Maka kami disini ingin memperkenalkan penggunaan media pembelajaran melalu IT sebagai penunjang proses KBM di kelas bahasa inggris. Supaya mereka lebih tertarik untuk mengikuti proses KBM. Media yang digunakan SMP tersebut masih sederhana misalnya pembelajaran writing guru menggunakan media gambar yang diperoleh dari media cetak seperti majalah atau Koran.
Gaya belajar yang dimiliki setiap siswa SMP Muh Jetis berbeda. Menyebabkan ketertarikan dalam proses belajarpun berbeda. Terdapat tiga macam gaya belajar yang dimiliki peserta didik, yaitu: 1. Gaya belajar visual (melihat) yaitu dengan lebih banyak melihat seperti membaca 2. Gaya belajar audio (mendengarkan), yaitu belajar akan lebih bermakna oleh peserta didik jika pelajarannya tersebut didengarkan dengan serius, 3. Gaya belajar kinestetik (melakukan), yaitu pelajaran akan lebih mudah dipahami oleh peserta didik jika dia sudah mempraktekkan sendiri.
2. State Objective
Menjadikan siswa tertarik untuk mengikuti pelajaran Bahasa Inggris di kelas. Karena kita tau bahwa pelajaran bahasa inggris adalah salah satu dari mata pelajaran yang di takuti siswa.
Siswa mampu memahami makna procedure text yang kita putar menggunakan video.
Siswa mampu mendeskripsikan kembali procedure text yang kita putar menggunakan video.
Siswa mampu menulis procedure text sesuai contoh.
3. Select Media and Materials
• Media
Media yang akan kami gunakan adalah classroom. Pengaturan ruang kelas di SMP Muhammadiyah Jetis Bantul, memungkinkan penggunaan berbagai metode pelatihan, misalnya video, ceramah, simulasi, dan diskusi. Seperti pengaturan tempat duduk, lingkungan yang kondusif untuk belajar. Tetapi ada hal yang menurut kami menghambat proses belajar siswa yaitu ruang lab bahasa yang dijadikan satu dengan lab computer. Tetapi disini kami mengembangkan dalam penggunaan media dan memilih menggunakan media pembelajaran menggunakan video. Supaya anak – anak tertarik untuk mengikuti proses KBM dengan baik, sehingga siswa mampu mengembangkan skill yang mereka miliki.
• Materi
Materi yang akan kami sampaikan seputar procedure text. Seperti mendeskripsikan how to make something. Dalam hal ini kami mengembangkan materi yang ada dimana kami mengkhususkan tema yang dibahas seperti mendescripsikan “how to make a cup of coffee” supaya siswa lebih focus memahami isi dari materi yang kami sampaikan.
4. Utilize Media and Materials
Kegiatan ini kami lakukan dilab komputer karena lab bahasa itu dijadikan satu dengan lab bahasa. Kami mengkondisikan siswa telah mengetahui materi yang telah diajarkan sebelumnya jadi siswa telah mengetahui dasar dari penayangan video tersebut.
5. Require Learner Participation
Kami menayangkan video pembelajaran mengenai procedure text. Tetapi sebelum kita mulai menayangkan video how to make a cup of coffee kami mengkondisikan siswa untuk benar – benar siap mengikuti proses KBM menggunakan media. Kemudian , siswa di minta untuk memperhatikan dengan melihat dan memahami video yang kita putar diruang lab komputer. Kemudian siswa dan guru berdiskusi tentang isi dari video tersebut dan salah satu siswa diminta untuk memberi pendapat tentang isi dari video tersebut.
6. Evaluate and Revise
Dalam hal ini pemilihan video sebagai media sangat efektif dimana dapat membantu siswa dalam pemahaman isi materi yang disampaikan. selain itu tujuan pembelajaran juga lebih tersampaikan dengan baik. Disisi lain perhatian siswa lebih tertuju pada video yang ditampilkan. Namun, jika dilihat dari segi kebahasaan jika siswa tidak mempunyai banyak kosa kata yang mereka ketahui akan menghambat dalam penguasaan isi dari materi tersebut.
Jadi media video ini efektif untuk siswa dimana dapat membantu memahami isi materi walau tidak semua dapat dipahami. Setidaknya siswa tahu melalui video tersebut. Penilaiannya melaui sejauh mana pemahaman siswa dalam menerima materi yang disampaikan. Diakhir sesi pembelajaran,guru dan siswa berdiskusi tentang kesulitan-kesulitan apa yang dihadapi selama penayangan video tersebut, jadi bisa digunakan untuk pengembangan pembelajaran selanjutnya.
Refleksi minggu ketiga
Pada pertemuan pelajaran kali ini masing – masing kelompok diminta untuk berbagi pengalaman dengan kelompok lain. Dosen membagi kelompok – kelompok diskusi, 2 tim duduk berhadapan maksimal 6 orang. Kita saling berbagi pengalaman dengan merekam cerita dari kelompok lain. Kita menanyakan :1. Bagaimana kesan anda dengan sekolah tersebut?
2. Materi pelajaran apa yang akan digunakan?
3. Mengapa memilih materi tersebut?
4. Media apa yang sudah digunakan guru disekolah tersebut?
5. Seberapa jauh persiapan kalian untuk membuat sebuah media pembelajaran?
Setelah kita mendapatkan cerita dari kelompok lain, seanjutnya kita mengkaji materi yang sudah kita dapatkan. Kami membaca materi tentang INSTRUCTIONAL DESIGN – MEDIA, STRATEGIES AND METHODS. Media adalah sebuah alat untuk berkomunikasi dan mentransfer konsep belajar yang kita tujukan untuk orang lain atau siswa. Media adalah sebuat alat yang kita buat, disimpan dan kita transfer ke peserta didik supaya mereka lebih tertarik untuk belajar. Ada 2 jenis media pelatihan dalam program pembelajaran. Yang pertama adalah pengaturan instruksional atau media utama contohnya kita memberi pelatihan ke[ada anak didik kita selama 2 hari. Yang kedua adalah sistem pengiriman dalam media utama. Contohnya di kelas 2 hari kita mengajar menggunakan media seperti ceramah, video, pembinaan, dll.
Kita tidak bisa asal menggunakan sebuah media pembelajaran, karena setiap media pembelajaran belum tentu cocok digunakan di sekolah tertentu. Kita juga harus pintar – pintar memilih media yang cocok digunakan untuk siswa. Jika mendapatkan kendala saat penyampaian media pembelajaran, kita harus cepat tanggap untuk menggunakan media lain yang lebih cocok. Jadi metode pembelajaran biasanya adalah baga dari kumpulan atau keseluruhan strategi. Kita juga harus menggunakan metode evaluasi untuk mengetahui sejauh mana peserta didik faham dengan materi yang telah kita sampaikan menggunakan sebuah media pembelajaran.
Kita juga perlu menggunakan strategi untuk mengajar siswa. Kita harus mencari informasi tentang minat siawa, tentang materi apa yang disenangi siswa, dan media apa yang biasa digunakan guru kelas untuk mengajar bahasa inggris di kelas. Dan yang paling penting, strategi mengikat baik dalam metode pembelajaran dan media untuk memastikan mereka memenuhi kebutuhan siswa.
Setelah mengkaji materi diatas kita membuat planning, bahan ajar apa yang akan kita peroleh dari guru bahasa inggris di SMP MUHAMMADIYAH JETIS. Supaya tercipta sebuah media pembelajaran yang aktif menarik dan menyenangkan untuk siswa. Kita juga membuat 2 media pembelajaran supaya kita tahu media apa yang sebenarnya efisien untuk siswa.
Untuk penentuan media apa yang akan kita gunakan, kita mengambil media classroom dengan media ini kita bisa menggunakan media pelatihan, seperti video, ceramah, dan diskusi. Lingkungan seperti tempat duduk juga bisa kita kondisikan supaya kelas menjadi aktif.
Sebagai pembanding kita menggunakan media video, dengan media ini kita bisa menampilkan sesuatu yang nyata misalnya kita mengambil materi tentang how to make a cup of coffee, kita bisa menanyangkan dengan video yang real. Tidak hanya ceramah.
Refleksi minggu kedua
Sebelum kita membuat media pembelajaran kita mendesain terlebih dahulu. Kita mencari tahu bagaimana karakteristik siswa, apa saja yang sudah pernah di gunakan guru bidang studi bahasa inggris untuk menunjang pelajaran siswa, kita mencari tahu metode apa yang membuat siswa tertarik untuk belajar dan kita juga melakukan observasi langsung ke sekolah di smp muhammadiyah jetis.
Ketersediaan media pembelajaran sekolah ini sudah cukup bagus, karena adanya lab bahasa dimana didalamnya sudah ada LCD, tape recorder untuk menunjang KBM. Selain itu kami meminta buku dan silabus yang digunakan di sekolah itu kususnya untuk kelas 1 SMP mata pelajaran Bahasa Inggris. Materi yang diajarkan untuk mata pelajaran bahasa inggris meliputi text functional pendek seperti descriptive text dan procedure text.
Dalam kesempatan ini kami membahas materi apa yang hendak kami bantu membuatkan media pembelajaran berbasis IT. Untuk waktu pelaksanaan masih dalam proses pembahasan dan menunggu kesepakatan dari ibu Amin guru mapel bahasa inggris.
Refleksi minggu pertama
Pada minggu pertama kita bertemu mata kuliah instruksional technology, bapak dosen memperkenalkan diri terlebih dahulu dan merencanakan apa yang akan kita pelajari 14 pertemuan kedepan. Pada pertemuan pertama ini kita diminta untuk membuat kelompok, tiap kelompok terdiri dari 3 mahasiswa. Setiap kelompok diminta untuk mencari klien sebuah sekolah dan guru mata pelajaran yang nantinya mau membantu kita dalam pembuatan media pembelajaran.
Setelah kami berdiskusi, kami memilih SMP MUHAMMADIYAH JETIS sebagai klien kami dalam pembuatan media pembelajaran. Pada tanggal 15 Maret 2013 kami mengunjungi sekolah tersebut tetapi tidak bertemu dengan ibu Amin sebagai guru yang akan menjadi klien kami dalam pembuatan media pembelajaran.
Setelah kami berdiskusi dengan ibu Kepala sekolah, Ibu yang mengampu mata pelajaran Bahasa Inggris mengizinkan kami untuk membantu membuatkan media pembelajaran melalui IT. Kami diizinkan membantu membuatkan media pembelajaran untuk anak kelas 1 SMP. Kedatangan kami disambut sangat ramah oleh Guru dari SMP tersebut.
Langganan:
Komentar (Atom)