Refleksi minggu keempat
Untuk perkuliahan minggu ini kita membahas tentang ASSURE MODELS.ANALISA PEMBELAJARAN ASSURE MODEL
A. DEFINISI MODEL ASSURE
ASSURE model adalah salah satu petunjuk dan perencanaan yang bisa membantu untuk bagaimana cara merencanakan, mengidentifikasi, menentukan tujuan, memilih metode dan bahan, serta evaluasi.
Sekarang ini para pengajar atau guru dihadapkan dengan tantangan bagaimana cara mengajar degan baik dan bisa diterima baik oleh para muridnya. Tentu saja ini bukan tantangan ringan, karena tiap pengajar dari tiap daerah mempunyai kelebihan dan kekurangan dari berbagai aspek pendidikan, entah itu fasilitasnya,
Jenis muridnya, dan lain-lain. Pengajar juga harus mempunyai strategi yang jitu untuk setidaknya membuat pengajaran menjadi mudah dan bisa diterima oleh siswa, karena sulit membuat pengajaran bisa diterima oleh semua siswaModel assure ini merupakan rujukan bagi pendidik dalam membelajarkan peserta didik dalam pembelajaran yang direncanakan dan disusun secara sistematis dengan mengintegrasikan teknologi dan media sehingga pembelajaran menjadi lebih efektif dan bermakna bagi peserta didik. Pembelajaran dengan menggunakan ASSURE Model mempunyai beberapa tahapan yang dapat membantu terwujudnya pembelajaran yang efektif dan bermakan bagi peserta didik.
B. TAHAPAN MODEL ASSURE
1. ANALYZE LEARNER (Analisis Pembelajar)
a. General Characteristics (Karakteristik Umum)
b. Specific Entry Competencies ( Mendiagnosis kemampuan awal pembelajar)
c. Learning Style (Gaya Belajar)
2. STATE STANDARDS AND OBJECTIVES (Menentukan Standard Dan Tujuan)
Dalam merumuskan tujuan dan standar pembelajaran perlu memperhatikan dasar dari strategi, media dan pemilihan media yang tepat. Ada beberapa alasan mengapa tujuan perlu dirumuskan dalam merancang suatu program pembelajaran seperti yang dijelaskan oleh Wina Sanjaya (2008 : 122-123) berikut ini :
1. Rumusan tujuan yang jelas dapat digunakan untuk mengevaluasi efektifitas keberhasilan proses pembelajaran.
2. Tujuan pembelajaran dapat digunakan sebagai pedoman dan panduan kegiatan belajar siswa.
3. Tujuan pembelajaran dapat membantu dalam mendesain sistem pembelajaran
4. Tujuan pembelajaran dapat digunakan sebagai kontrol dalam menentukan batas-batas dan kualitas pembelajaran.
3. SELECT STRATEGIES, TECHNOLOGY, MEDIA, AND MATERIALS (Memilih, Strategi, Teknologi, Media dan Bahan ajar)
Memilih format media dan sumber belajar yang disesuaikan dengan pokok bahasan atau topik. Peran media pembelajaran menurut Smaldino. Memilih , Mengubah, dan Merancang Materi
4. REQUIRE LEARNER PARCIPATION (Mengembangkan Partisipasi Peserta Didik)
Tujuan utama dari pembelajaran adalah adanya partisipasi siswa terhadap materi dan media yang kita tampilkan.
1. Latihan Prnggunaan Teknologi
2. Umpan Balik
5. EVALUATE AND REVISE (Mengevaluasi dan Merevisi)
Penilaian dan perbaikan adalah aspek yang sangat mendasar untuk mengembangkan kualitas pembelajaran. Penilaian dan perbaikan dapat berdasarkan dua tahapan yaitu:
1. Penilaian Hasil Belajar Siswa,
2. Menilai dan Memperbaiki Strategi, teknologi dan Media
3. Revisi Strategi, Teknologi, dan Media.
C. MANFAAT ASSURE MODEL DALAM PEMBELAJARAN
Secara sederhana manfaat dari model ASSURE Sederhana, relatif mudah untuk diterapkan.
1. Karena sederhana, maka dapat dikembangkan sendiri oleh pengajar.
2. Komponen KBM (Kegiatan Belajar Mengajar) lengkap.
3. Peserta didik dapat dilibatkan dalam persiapan untuk KBM.
RENCANA AWAL
PENERAPAN MODEL ASSURE
DI SMP MUHAMMADIYAH JETIS BANTUL
1. Analyze learner
Karakteristik siswa di SMP Muh Jetis para siswa kebanyakan mempunyai sikap yang aktif dimana tidak bisa menyerap pelajaran jika dengan teacher centered. Maksudnya disini para siswa tidak bisa menerima pelajaran dikelas jika kegiatannya hanya mendengarkan ceramah guru dikelas. Umur siswa yang masih tergolong belia sekitar 13 – 14 tahun sangat memungkinkan siswa untuk ngobrol sendiri di kelas saat pelajaran di mulai, karena mereka belum memikirkan untuk apa kita belajar buat masa depan. Factor social, ekonomi mereka yang tergolong menengah ke bawah menyebabkan siswa tidak bisa belajar menggunakan media, misalnya internet. Siswa hanya mengandalkan catatan dari ceramah guru di kelas.
Maka kami disini ingin memperkenalkan penggunaan media pembelajaran melalu IT sebagai penunjang proses KBM di kelas bahasa inggris. Supaya mereka lebih tertarik untuk mengikuti proses KBM. Media yang digunakan SMP tersebut masih sederhana misalnya pembelajaran writing guru menggunakan media gambar yang diperoleh dari media cetak seperti majalah atau Koran.
Gaya belajar yang dimiliki setiap siswa SMP Muh Jetis berbeda. Menyebabkan ketertarikan dalam proses belajarpun berbeda. Terdapat tiga macam gaya belajar yang dimiliki peserta didik, yaitu: 1. Gaya belajar visual (melihat) yaitu dengan lebih banyak melihat seperti membaca 2. Gaya belajar audio (mendengarkan), yaitu belajar akan lebih bermakna oleh peserta didik jika pelajarannya tersebut didengarkan dengan serius, 3. Gaya belajar kinestetik (melakukan), yaitu pelajaran akan lebih mudah dipahami oleh peserta didik jika dia sudah mempraktekkan sendiri.
2. State Objective
Menjadikan siswa tertarik untuk mengikuti pelajaran Bahasa Inggris di kelas. Karena kita tau bahwa pelajaran bahasa inggris adalah salah satu dari mata pelajaran yang di takuti siswa.
Siswa mampu memahami makna procedure text yang kita putar menggunakan video.
Siswa mampu mendeskripsikan kembali procedure text yang kita putar menggunakan video.
Siswa mampu menulis procedure text sesuai contoh.
3. Select Media and Materials
• Media
Media yang akan kami gunakan adalah classroom. Pengaturan ruang kelas di SMP Muhammadiyah Jetis Bantul, memungkinkan penggunaan berbagai metode pelatihan, misalnya video, ceramah, simulasi, dan diskusi. Seperti pengaturan tempat duduk, lingkungan yang kondusif untuk belajar. Tetapi ada hal yang menurut kami menghambat proses belajar siswa yaitu ruang lab bahasa yang dijadikan satu dengan lab computer. Tetapi disini kami mengembangkan dalam penggunaan media dan memilih menggunakan media pembelajaran menggunakan video. Supaya anak – anak tertarik untuk mengikuti proses KBM dengan baik, sehingga siswa mampu mengembangkan skill yang mereka miliki.
• Materi
Materi yang akan kami sampaikan seputar procedure text. Seperti mendeskripsikan how to make something. Dalam hal ini kami mengembangkan materi yang ada dimana kami mengkhususkan tema yang dibahas seperti mendescripsikan “how to make a cup of coffee” supaya siswa lebih focus memahami isi dari materi yang kami sampaikan.
4. Utilize Media and Materials
Kegiatan ini kami lakukan dilab komputer karena lab bahasa itu dijadikan satu dengan lab bahasa. Kami mengkondisikan siswa telah mengetahui materi yang telah diajarkan sebelumnya jadi siswa telah mengetahui dasar dari penayangan video tersebut.
5. Require Learner Participation
Kami menayangkan video pembelajaran mengenai procedure text. Tetapi sebelum kita mulai menayangkan video how to make a cup of coffee kami mengkondisikan siswa untuk benar – benar siap mengikuti proses KBM menggunakan media. Kemudian , siswa di minta untuk memperhatikan dengan melihat dan memahami video yang kita putar diruang lab komputer. Kemudian siswa dan guru berdiskusi tentang isi dari video tersebut dan salah satu siswa diminta untuk memberi pendapat tentang isi dari video tersebut.
6. Evaluate and Revise
Dalam hal ini pemilihan video sebagai media sangat efektif dimana dapat membantu siswa dalam pemahaman isi materi yang disampaikan. selain itu tujuan pembelajaran juga lebih tersampaikan dengan baik. Disisi lain perhatian siswa lebih tertuju pada video yang ditampilkan. Namun, jika dilihat dari segi kebahasaan jika siswa tidak mempunyai banyak kosa kata yang mereka ketahui akan menghambat dalam penguasaan isi dari materi tersebut.
Jadi media video ini efektif untuk siswa dimana dapat membantu memahami isi materi walau tidak semua dapat dipahami. Setidaknya siswa tahu melalui video tersebut. Penilaiannya melaui sejauh mana pemahaman siswa dalam menerima materi yang disampaikan. Diakhir sesi pembelajaran,guru dan siswa berdiskusi tentang kesulitan-kesulitan apa yang dihadapi selama penayangan video tersebut, jadi bisa digunakan untuk pengembangan pembelajaran selanjutnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar