pertemuan ke empat belas
pada pertemuan ini kami wajib mempresentasikan hasil media pembelajaran kami. siapa yang tidak mempresentasikan tidak dapat nilai hasil presentasi. hasil media pembelajaran kelas kami ternyata bague bagus semua.........
hari terakhir kami mengikuti makul IT..........
Senin, 24 Juni 2013
Selasa, 18 Juni 2013
PEERTEMUAN MINGGU KE TIGABELAS
pada minggu ini, kami meneruskan pembuatan media pembelajaran macro media. karena, dosennya tidak memberi kuliah, sehingga kami gunakan untuk meneruskan pembuatan macromedia. Setelah kami berkutat dengan macromedia flash 8, akhirnya kami sudah menyelesaikan media pembelajaran 70%. Kami akan mempresentasikan media pembelajaran itu pada minggu ke 14. Tujuan di presentasikannya media pembelajaran macromedia, supaya kita mengetahui, apakah media pembelajaran kami layak untuk di uji cobakan di SMP MUHAMMADIYAH JETIS. Rencana penguji cobaan macromedia kami rencananya minggu depan.
#tunggu laporan kami selanjutnya......
pada minggu ini, kami meneruskan pembuatan media pembelajaran macro media. karena, dosennya tidak memberi kuliah, sehingga kami gunakan untuk meneruskan pembuatan macromedia. Setelah kami berkutat dengan macromedia flash 8, akhirnya kami sudah menyelesaikan media pembelajaran 70%. Kami akan mempresentasikan media pembelajaran itu pada minggu ke 14. Tujuan di presentasikannya media pembelajaran macromedia, supaya kita mengetahui, apakah media pembelajaran kami layak untuk di uji cobakan di SMP MUHAMMADIYAH JETIS. Rencana penguji cobaan macromedia kami rencananya minggu depan.
#tunggu laporan kami selanjutnya......
Refleksi minggu kedua belas
Ada minggu ini, kami diminta untuk menyiakan tugas akhir semester dengan membuat portfolio tentang hasil belajar kita selama 14 kali pertemuan. Dalam waktu 2 minggu, kita harus memosting minimal 14 kali di blog. Setelah dosen memberi tugas akhir semester ini kami diminta melanjutkan presentasi sejauh mana persiapan media pembelajaran yang akan kita uji cobakan di sekolah yang sudah menjadi klien kami. Untuk minggu ini kelompok saya sudah mencapai kurang lebih 50 %. Kita sudah memasukkan SKKD, Materi pembelajaran procedure text, the examle of procedure text how to make a cu of coffee, dan the references. Materi yang belum kami masukkan adalah video, help, dan narasinya.Refleksi minggu kesebelas
Pada minggu ini kami diminta untuk memresentasikan hasil video atau film yang sudah kami buat untuk pelengkap media pembelajaran. Kita mempresentasikan hasil film atau video tersebut supaya kita mengetahui apakah angel yang kami ambil, cara mendekatkan dan menjauhkan tokoh utama apakah sudah pas dan halus, serta pencahayaan yang kami gunakan sudah tepat apa belum.Dalam pengambilan video kita harus memperhatikan
1. Memiliki persiapan akan lebih bagus, sebuah gagasan tentang bagaimana aliran video secara umum.
2. Memiliki beberapa gambar di berbagai sudut. Kalau bisa kita harus memiliki rekaman sebanyak mungkin, ini akan menyelamatkan kita dari pengeditan di kemudian hari. Jika rekaman gagal, tembakan sudut yang lain dapat menutupi.
3. Menggunakan tripod jika diperlukan. Sebuah video yang tidak stabil sangat tidak nyaman untuk dilihat. Menstabilkan kamera menggunakan tripod berukuran tepat.
4. Kita juga harus sadar pada input audio. Sebuah kesalahan umum yang mungkin kitan sering lakukan adalah bagian audio video karena kita terlalu fokus pada visual.
5. Memanfaatkan pencahayaan yang memadai. Jika diluar ruangan akan lebih mudah dalam pengambilan video. Tetapi jika di dalam ruangan, kita dilarang untuk mengambil video di bawah lampu neon.
Setiap kelomok harus mempresentasikan hasil rekaman video. Supaya teman yang lain bisa memberi saran dan tanggapan, yang nantinya berguna sebagai bahan untuk media pembelajaran. Setelah minggu lalu kami merencanakan rekaman video tentang apa yang akan di ambil. Pada minggu ini kami sudah memiliki sebuah video tentang prosedure text.
Kami membuat procedure text how to make a cup of coffee. Kami mengambil latar disebuah ruangan yang pencahayaannya bagus. Kami juga menggunakan alat pengeras suara supaya suara yang dihasilkan keras dan tidak perlu untuk mendubbing video tersebut. Untuk pengambilan video kali ini kita Cuma menggunakan satu kamera saja, karena kami Cuma fokus di satu tempat.
Sabtu, 08 Juni 2013
Refleksi minggu kesepuluh
Untuk minggu ini kita membahas tentang video atau film. Pertemuan kali ini kita diminta untuk membawa kamera digital. Perwakilan untuk 3 kelompok untuk mengambil shoot yang menceritakan kegiatan di simeru, kantin kampus, dan perpustakaan. Untuk lain kelompok yang tidak di tunjuk untuk mengambil shoot di 3 tempat tersebut di beri contoh foto – foto yang begus, supaya siswa mengetahui angel foto yang bagus, efek cahaya dan gambar sebagai latar dan utama harus dibedakan dengan lensa kamera tertentu.Setelah 3 kelompok selesai take photo, kita bersama – sama melihat hasil video dan mengomentari tentang zoom in zoom out dan ketepatan pengambilan gambar utama atau yang disebut sebagai gambar yang penting.
Adapun teknik pengambilan gambar adalah sebagai berikut:
1.SUDUT PENGAMBILAN GAMBAR [CAMERA ANGLE].
1. Bird Eye View.
Pengambilan gambar yang dilakukan dari atas di ketinggian tertentu sehingga memperlihatkan lingkungan yang sedemikian luas dengan benda-benda lain yang tampak di bawah begitu kecil. Pengambilan gambar dengan cara ini biasanya menggunakan helikopter maupun dari gedung -gedung tinggi. Kalau anda suka melihat film-film Hollywood, tentunya teknik yang ini tidak asing lagi bagi anda.
2. High Angle.
Teknik pengambilan gambarnya dengan sudut pengambilan gambar tepat diatas objek,pengambilan gambar yang seperti ini memilki arti yang dramatik yaitu kecil atau kerdil.
3. Low Angle
Pengambilan gambar teknik ini yakni mengambil gambar dari bawah si objek, sudut pengambilan gambar ini merupakan kebalikan dari high angle.
Kesan yang di timbulkan yaitu keagungngan atau kejayaan.
Biasanya teknik ini sering di gunakan untuk membuat sebuah karakater monster atau manusia raksasa.
4. Eye Level
Pengambilan gambar ini dengan sudut pandang sejajar dengan mata objek,tidak ada kesan dramatik tertentu yang di dapat dari eye level ini, yang ada hanya memperlihatkna pandangan mata seseorang yang berdiri.
5. Frog Level.
Sudut pengambilan ini di ambil sejajar dengan permukaan tempat objek menjadi sangat besar.
http://bopfive5.blogspot.com/2011/05/teknik-pengambilan-gambar-atau-video.html
Setelah kita mengetahui bagaimana take video and foto yang bagus kita berencana untuk membuat film tentang procedure text how to make a cup of coffee. Supaya media pembelajaran untuk SMP MUHAMMADIYAH JETIS layak untuk digunakan sebagai media pembelajaran yang mendukung proses belajar mengajar. Rencananya kita akan mengambil setting disebuah warung kopi dan kita meminta penjual untuk membuatkan kopi. Pada saat step membuat kopi, kita memberi si penjual skrip bahasa inggris how to make a cup of coffee. Atau kita juga bisa mengambil pemeran video teman kita sendiri.
Refleksi minggu kesembilan
Minggu ini kita mengadakan kuliah online. Kita disuruh membuka link tentang storyboard dalam media pembelajaran interaktif. Storyboard visualisasi ide dari aplikasi yang akan dibangun, sehingg dapat memberikan gambaran dari aplikasi yang akan dihasilkan. Storyboard dapat dikatakan juga visual script yang akan dijadikan outline dari sebuah proyek, ditampilkan shot by shot yang biasa disebut dengan istilah scene.Salah satu keuntungan menggunakan Storyboard adalah dapat membuat pengguna untuk mengalami perubahan dalam alur cerita untuk memicu reaksi atau ketertarikan yang lebih dalam. Kilas balik, secara cepat menjadi hasil dari pengaturan Storyboard secara kronologis untuk membangun rasa penasaran dan ketertarikan.
Seorang pembuat Storyboard harus mampu menceritakan sebuah cerita yang bagus. Untuk mencapainya, mereka harus mengetahui berbagai film, dengan pengertian tampilan yang bagus, komposisi, gambaran berurut dan editing. Mereka harus mampu untuk bekerja secara sendiri atau dalam sebuah bagian tiam. Mereka harus mampu menerima arahan dan juga bersiap membuat perubahan terhadap hasil kerja mereka. Untuk proyek tertentu, pembuat Storyboard memerlukan ketrampilan menggambar yang bagus dan kemampuan beradaptasi terhadap gaya yang bermacam. Mereka harus mampu untuk mengikuti desain yang telah dikeluarkan dan menghasilkan kerja konsisten, yang digambar pada model.
Format apapun yang dipilih untuk Storyboard, informasi berikut harus
dicantumkan:
1. Sketsa atau gambaran layar, halaman atau frame.
2. Warna, penempatan dan ukuran grafik, jika perlu
3. Teks asli, jika ditampilkan pada halaman atau layar
4. Warna, ukuran dan tipe font jika ada teks
5. Narasi jika ada
6. Animasi jika ada
7. Video, jika ada
8. Audio, jika ada
9. Interaksi dengan penonton, jika ada
10. Dan hal-hal yang perlu diketahui oleh staf produksi
http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/tmp/Storyboard%20dalam%20Media%20Pembelajaran%20Interaktif.pdf
Pelajaran yang dapat kita ambil hari ini adalah. Kita diberi materi bagaimana membuat storyboard yang baik dan benar. Di dalam sebuah media pembelajaran macromedia, di halaman awal harus ada tombol – tombol yang berisi materi, SKKD, example, evaluasi, referenci, dan help untuk membantu siswa bagaimana cara menggunakan media pembelajaran tersebut. Untuk rencaan pembuatan media pembelajaran menggunakan macro media kita memasukkan story board
1. Skkd
Procedure text untuk anak kelas 1 SMP.
Untuk skkd kita beri audio narasi durasi selama kurang lebih 1 menit.
2. Material
What is Procedure text? What is the purpose of procedure text? What is the generic structure of procedure text?
Untuk material kita beri audio narasi yang berdurasi kurang lebih 2 menit
3. Example
Foto and video how to make a cup coffee.
Untuk foto kami memberi audio narasi pada setiap material and ingredients, and the step lama narasi kurang lebih 3 menit
4. Evaluation
5 soal tentang how to make a cup of coffee.
Untuk evaluation kita tidak memberi narasi audionya Cuma jika siswa menklik jawaban benar akan keluar suara tepuk tangan.
5. Bantuan
Bantuan mengenai tombol – tombolnya.
Kami tidak memberi narasi audionya.
Setelah itu kami menggirimkan di blog ketua kelompok.
Refleksi minggu kedelapan
Kuliah minggu ini kita diberi contoh media pembelajaran macro media. Bapak dosen meminta kita untuk memilih satu media pembelajaran yang kita anggap paling bagus dan efektif untuk siswa. Setelah kita tentukan media pembelajaran mana yang kita anggap paling bagus, selanjutnya kita diminta untuk memberi alasan mengapa media pembelajaran itu bagus. Setelah kita bahas dengan kelompok kami memberi alasan jika media pembelajaran yang kita pilih memiliki kelebihan gambarnya lebih menarik, semua materi terdapat narasinya sehingga memudahkan kita untuk memahami isi materi tersebut, untuk evaluasinya sudah terdapat waktu untuk menggerjakan yang tidak terdapat dalam contoh macro media lainnya, untuk setting bacgroundnya bisa diubah – ubah sehingga pengguna media pembelajaran tidak bosan dan pada media tersebut terdapat tombol menghidupkan dan mematikan narasi. Tetapi di media pembelajaran tersebut juga terdapat satu kekurangan yaitu, untuk musik pembukaanya terlalu panjang. Setelah waktu pembehasan habis, tiap kelompok mempresentasikan hasil diskusinya.
Refleksi minggu ketujuh
Materi perkuliahan minggu ini sama seperti minggu ke enam. Kita melanjutkan presentasi yang belum mempresentasikan media pembelajarannya. Pada minggu ini kita juga di beri tahu bahwa untuk ujian tengah semester kita cukup mengumpulkan materi pembelajaran yang sudah kita revisi, disertai kumpulan foto – foto, suara, bahan ajar yang digunakan, hasil penilaian dari sekolah SMP MUHAMMADIYAH JETIS, dan di burn di CD selanjutnya dikumpulkan saat UTS.Untuk tugas tengah semester ini kami membuat media pembelajaran power point. Kami mengambil materi tentang procedure text. Didalam media pembelajaran tersebut, kami memasukkan materi tentang what is procedure text? What is the purpose of procedure text? What is the generic structure of procedure text? Kita juga memasukkan contoh –contoh foto tentang how to make a cup of coffee beserta video how to make a cup of coffee. Untuk mengetahui pemahaman siswa kami memberikan evaluasi yang sekaligus terdapat jawabannya di media pembelajaran.
Untuk mengetahui layak dan tidak layaknya media pembelajaran kami, kami juga memintakan penilaian dari Ibu Amin selaku klien kami.
Refleksi minggu keenam
Untuk perkuliahan minggu ini kita mempresentasikan hasil kerja kelompok masing – masing. Apakah sudah layak media pembelajaran yang sudah kita buat, di uji cobakan ke SMP yang sudah kita tinjau sebelumnya. Setelah di presentasikan kita meminta teman kita untuk mengkomentari dan memberi saran supaya tercipta media pembelajaran yang layak.Untuk hari ini kita mempresentasikan power point kami tentang procedure text how to make a cup of coffee. Di dalam power point tersebut kita memberi SKKD SMP kelas 1 tentang text. Dan kita memberi bagaimana menggunakan media pembelajaran power point tersebut. Pada tombol materi kita memasukkan materi tentang what is procedure text? What is the purpose of procedure text? What is the generic structure of procedure text?. Pada tombol example kita memberi contoh gambar nyata how to make a cup of coffee dan kita beri video supaya lebih menarik. Untuk menguji kemampuan siswa kita juga memasukkan evaluasi yang sekaligus kelihatan jawaban itu benar atau salah.
Refleksi minggu kelima
Minggu ini kita kuliah online dan belajar visual principles. Kita belajar tentang visual principles. Dengan materi ini kita mendapatkan oengetahuan baru, jika kita membuat media pembelajaran menggunakan power poin kita harus memperhatikan warna gambar dan tata letak penaruhan materi, gambar dan animasi. Jika kita ingin memasukkan animasi, kita harus memilih animasi yang sesuai dengan materi yang ada di media pembelajaran. Jika kita memasukkan tombol – tombol menggunakan hiperlink kita juga harus menaruh tombol disetiap slide yang sama, jika tombil next ada desebelah kanan, kita harus menaruh tombol next disebelah kanan semua. Supaya siswa tidak kebingungan. Untuk peletakan gambar kita juga harus memberhatikan posisi tata petak yang pas. Misalnya kita menulis surat, tata letak gambar perangko kita harus letakkan di kanan atas tidak boleh dikanan bawah. Supaya siswa tidak kebingungan. Jika kita memasukkan sebuah berita koran. Kita juga harus mencari gambar kertas dan warnanya seperti potongan koran sungguhan. Untuk bacground power point itu sendiri juga harus diperhatikan. Setiap slide harsnya memiliki bacground yang sama supaya tercipta visual aids yang menarik.
Kita juga membuat sebuah media pembelajaran menggunakan power point tetapi harus merujuk dengan visual principles yang sudah kita pelajari. Untuk materi pembuatan media power point ini kelompok saya mengambil tema tentang procedure text. Di situ kami memasukkan gambar – gambar foto yang real tidak kopian dari situs internet. Kita mengambil foto tentang how to make a cup of coffee dan kita juga memasukkan sebuah video tentang how to make a cup of coffee yang kita take dari teman kita sendiri. Kita juga menggunakan animasi supaya powerpoint media pembelajaran tersebut lebih hidup. Kita juga menaruh bacground power point yang sesuai dengan materi kita. Supaya kelihatan rapi kita juga memberi tombol – tombol next, previous, home, and exit. Tak lupa kita memberikan suara supaya siswa faham apa yang ada di powerpoint tersebut. Untuk menguji pemahaman siswa tentang materi tersebut kita membuat 5 evaluasi yang sekaligus ada jawabannya.
Setelah powerpoint itu jadi kita mencari teman kita untuk menilai hasil media pembelajaran kami dan nilainya dikirim ke email bapak wahyu pujiono untuk syarat kehadiran.
Refleksi minggu keempat
Untuk perkuliahan minggu ini kita membahas tentang ASSURE MODELS.ANALISA PEMBELAJARAN ASSURE MODEL
A. DEFINISI MODEL ASSURE
ASSURE model adalah salah satu petunjuk dan perencanaan yang bisa membantu untuk bagaimana cara merencanakan, mengidentifikasi, menentukan tujuan, memilih metode dan bahan, serta evaluasi.
Sekarang ini para pengajar atau guru dihadapkan dengan tantangan bagaimana cara mengajar degan baik dan bisa diterima baik oleh para muridnya. Tentu saja ini bukan tantangan ringan, karena tiap pengajar dari tiap daerah mempunyai kelebihan dan kekurangan dari berbagai aspek pendidikan, entah itu fasilitasnya,
Jenis muridnya, dan lain-lain. Pengajar juga harus mempunyai strategi yang jitu untuk setidaknya membuat pengajaran menjadi mudah dan bisa diterima oleh siswa, karena sulit membuat pengajaran bisa diterima oleh semua siswaModel assure ini merupakan rujukan bagi pendidik dalam membelajarkan peserta didik dalam pembelajaran yang direncanakan dan disusun secara sistematis dengan mengintegrasikan teknologi dan media sehingga pembelajaran menjadi lebih efektif dan bermakna bagi peserta didik. Pembelajaran dengan menggunakan ASSURE Model mempunyai beberapa tahapan yang dapat membantu terwujudnya pembelajaran yang efektif dan bermakan bagi peserta didik.
B. TAHAPAN MODEL ASSURE
1. ANALYZE LEARNER (Analisis Pembelajar)
a. General Characteristics (Karakteristik Umum)
b. Specific Entry Competencies ( Mendiagnosis kemampuan awal pembelajar)
c. Learning Style (Gaya Belajar)
2. STATE STANDARDS AND OBJECTIVES (Menentukan Standard Dan Tujuan)
Dalam merumuskan tujuan dan standar pembelajaran perlu memperhatikan dasar dari strategi, media dan pemilihan media yang tepat. Ada beberapa alasan mengapa tujuan perlu dirumuskan dalam merancang suatu program pembelajaran seperti yang dijelaskan oleh Wina Sanjaya (2008 : 122-123) berikut ini :
1. Rumusan tujuan yang jelas dapat digunakan untuk mengevaluasi efektifitas keberhasilan proses pembelajaran.
2. Tujuan pembelajaran dapat digunakan sebagai pedoman dan panduan kegiatan belajar siswa.
3. Tujuan pembelajaran dapat membantu dalam mendesain sistem pembelajaran
4. Tujuan pembelajaran dapat digunakan sebagai kontrol dalam menentukan batas-batas dan kualitas pembelajaran.
3. SELECT STRATEGIES, TECHNOLOGY, MEDIA, AND MATERIALS (Memilih, Strategi, Teknologi, Media dan Bahan ajar)
Memilih format media dan sumber belajar yang disesuaikan dengan pokok bahasan atau topik. Peran media pembelajaran menurut Smaldino. Memilih , Mengubah, dan Merancang Materi
4. REQUIRE LEARNER PARCIPATION (Mengembangkan Partisipasi Peserta Didik)
Tujuan utama dari pembelajaran adalah adanya partisipasi siswa terhadap materi dan media yang kita tampilkan.
1. Latihan Prnggunaan Teknologi
2. Umpan Balik
5. EVALUATE AND REVISE (Mengevaluasi dan Merevisi)
Penilaian dan perbaikan adalah aspek yang sangat mendasar untuk mengembangkan kualitas pembelajaran. Penilaian dan perbaikan dapat berdasarkan dua tahapan yaitu:
1. Penilaian Hasil Belajar Siswa,
2. Menilai dan Memperbaiki Strategi, teknologi dan Media
3. Revisi Strategi, Teknologi, dan Media.
C. MANFAAT ASSURE MODEL DALAM PEMBELAJARAN
Secara sederhana manfaat dari model ASSURE Sederhana, relatif mudah untuk diterapkan.
1. Karena sederhana, maka dapat dikembangkan sendiri oleh pengajar.
2. Komponen KBM (Kegiatan Belajar Mengajar) lengkap.
3. Peserta didik dapat dilibatkan dalam persiapan untuk KBM.
RENCANA AWAL
PENERAPAN MODEL ASSURE
DI SMP MUHAMMADIYAH JETIS BANTUL
1. Analyze learner
Karakteristik siswa di SMP Muh Jetis para siswa kebanyakan mempunyai sikap yang aktif dimana tidak bisa menyerap pelajaran jika dengan teacher centered. Maksudnya disini para siswa tidak bisa menerima pelajaran dikelas jika kegiatannya hanya mendengarkan ceramah guru dikelas. Umur siswa yang masih tergolong belia sekitar 13 – 14 tahun sangat memungkinkan siswa untuk ngobrol sendiri di kelas saat pelajaran di mulai, karena mereka belum memikirkan untuk apa kita belajar buat masa depan. Factor social, ekonomi mereka yang tergolong menengah ke bawah menyebabkan siswa tidak bisa belajar menggunakan media, misalnya internet. Siswa hanya mengandalkan catatan dari ceramah guru di kelas.
Maka kami disini ingin memperkenalkan penggunaan media pembelajaran melalu IT sebagai penunjang proses KBM di kelas bahasa inggris. Supaya mereka lebih tertarik untuk mengikuti proses KBM. Media yang digunakan SMP tersebut masih sederhana misalnya pembelajaran writing guru menggunakan media gambar yang diperoleh dari media cetak seperti majalah atau Koran.
Gaya belajar yang dimiliki setiap siswa SMP Muh Jetis berbeda. Menyebabkan ketertarikan dalam proses belajarpun berbeda. Terdapat tiga macam gaya belajar yang dimiliki peserta didik, yaitu: 1. Gaya belajar visual (melihat) yaitu dengan lebih banyak melihat seperti membaca 2. Gaya belajar audio (mendengarkan), yaitu belajar akan lebih bermakna oleh peserta didik jika pelajarannya tersebut didengarkan dengan serius, 3. Gaya belajar kinestetik (melakukan), yaitu pelajaran akan lebih mudah dipahami oleh peserta didik jika dia sudah mempraktekkan sendiri.
2. State Objective
Menjadikan siswa tertarik untuk mengikuti pelajaran Bahasa Inggris di kelas. Karena kita tau bahwa pelajaran bahasa inggris adalah salah satu dari mata pelajaran yang di takuti siswa.
Siswa mampu memahami makna procedure text yang kita putar menggunakan video.
Siswa mampu mendeskripsikan kembali procedure text yang kita putar menggunakan video.
Siswa mampu menulis procedure text sesuai contoh.
3. Select Media and Materials
• Media
Media yang akan kami gunakan adalah classroom. Pengaturan ruang kelas di SMP Muhammadiyah Jetis Bantul, memungkinkan penggunaan berbagai metode pelatihan, misalnya video, ceramah, simulasi, dan diskusi. Seperti pengaturan tempat duduk, lingkungan yang kondusif untuk belajar. Tetapi ada hal yang menurut kami menghambat proses belajar siswa yaitu ruang lab bahasa yang dijadikan satu dengan lab computer. Tetapi disini kami mengembangkan dalam penggunaan media dan memilih menggunakan media pembelajaran menggunakan video. Supaya anak – anak tertarik untuk mengikuti proses KBM dengan baik, sehingga siswa mampu mengembangkan skill yang mereka miliki.
• Materi
Materi yang akan kami sampaikan seputar procedure text. Seperti mendeskripsikan how to make something. Dalam hal ini kami mengembangkan materi yang ada dimana kami mengkhususkan tema yang dibahas seperti mendescripsikan “how to make a cup of coffee” supaya siswa lebih focus memahami isi dari materi yang kami sampaikan.
4. Utilize Media and Materials
Kegiatan ini kami lakukan dilab komputer karena lab bahasa itu dijadikan satu dengan lab bahasa. Kami mengkondisikan siswa telah mengetahui materi yang telah diajarkan sebelumnya jadi siswa telah mengetahui dasar dari penayangan video tersebut.
5. Require Learner Participation
Kami menayangkan video pembelajaran mengenai procedure text. Tetapi sebelum kita mulai menayangkan video how to make a cup of coffee kami mengkondisikan siswa untuk benar – benar siap mengikuti proses KBM menggunakan media. Kemudian , siswa di minta untuk memperhatikan dengan melihat dan memahami video yang kita putar diruang lab komputer. Kemudian siswa dan guru berdiskusi tentang isi dari video tersebut dan salah satu siswa diminta untuk memberi pendapat tentang isi dari video tersebut.
6. Evaluate and Revise
Dalam hal ini pemilihan video sebagai media sangat efektif dimana dapat membantu siswa dalam pemahaman isi materi yang disampaikan. selain itu tujuan pembelajaran juga lebih tersampaikan dengan baik. Disisi lain perhatian siswa lebih tertuju pada video yang ditampilkan. Namun, jika dilihat dari segi kebahasaan jika siswa tidak mempunyai banyak kosa kata yang mereka ketahui akan menghambat dalam penguasaan isi dari materi tersebut.
Jadi media video ini efektif untuk siswa dimana dapat membantu memahami isi materi walau tidak semua dapat dipahami. Setidaknya siswa tahu melalui video tersebut. Penilaiannya melaui sejauh mana pemahaman siswa dalam menerima materi yang disampaikan. Diakhir sesi pembelajaran,guru dan siswa berdiskusi tentang kesulitan-kesulitan apa yang dihadapi selama penayangan video tersebut, jadi bisa digunakan untuk pengembangan pembelajaran selanjutnya.
Refleksi minggu ketiga
Pada pertemuan pelajaran kali ini masing – masing kelompok diminta untuk berbagi pengalaman dengan kelompok lain. Dosen membagi kelompok – kelompok diskusi, 2 tim duduk berhadapan maksimal 6 orang. Kita saling berbagi pengalaman dengan merekam cerita dari kelompok lain. Kita menanyakan :1. Bagaimana kesan anda dengan sekolah tersebut?
2. Materi pelajaran apa yang akan digunakan?
3. Mengapa memilih materi tersebut?
4. Media apa yang sudah digunakan guru disekolah tersebut?
5. Seberapa jauh persiapan kalian untuk membuat sebuah media pembelajaran?
Setelah kita mendapatkan cerita dari kelompok lain, seanjutnya kita mengkaji materi yang sudah kita dapatkan. Kami membaca materi tentang INSTRUCTIONAL DESIGN – MEDIA, STRATEGIES AND METHODS. Media adalah sebuah alat untuk berkomunikasi dan mentransfer konsep belajar yang kita tujukan untuk orang lain atau siswa. Media adalah sebuat alat yang kita buat, disimpan dan kita transfer ke peserta didik supaya mereka lebih tertarik untuk belajar. Ada 2 jenis media pelatihan dalam program pembelajaran. Yang pertama adalah pengaturan instruksional atau media utama contohnya kita memberi pelatihan ke[ada anak didik kita selama 2 hari. Yang kedua adalah sistem pengiriman dalam media utama. Contohnya di kelas 2 hari kita mengajar menggunakan media seperti ceramah, video, pembinaan, dll.
Kita tidak bisa asal menggunakan sebuah media pembelajaran, karena setiap media pembelajaran belum tentu cocok digunakan di sekolah tertentu. Kita juga harus pintar – pintar memilih media yang cocok digunakan untuk siswa. Jika mendapatkan kendala saat penyampaian media pembelajaran, kita harus cepat tanggap untuk menggunakan media lain yang lebih cocok. Jadi metode pembelajaran biasanya adalah baga dari kumpulan atau keseluruhan strategi. Kita juga harus menggunakan metode evaluasi untuk mengetahui sejauh mana peserta didik faham dengan materi yang telah kita sampaikan menggunakan sebuah media pembelajaran.
Kita juga perlu menggunakan strategi untuk mengajar siswa. Kita harus mencari informasi tentang minat siawa, tentang materi apa yang disenangi siswa, dan media apa yang biasa digunakan guru kelas untuk mengajar bahasa inggris di kelas. Dan yang paling penting, strategi mengikat baik dalam metode pembelajaran dan media untuk memastikan mereka memenuhi kebutuhan siswa.
Setelah mengkaji materi diatas kita membuat planning, bahan ajar apa yang akan kita peroleh dari guru bahasa inggris di SMP MUHAMMADIYAH JETIS. Supaya tercipta sebuah media pembelajaran yang aktif menarik dan menyenangkan untuk siswa. Kita juga membuat 2 media pembelajaran supaya kita tahu media apa yang sebenarnya efisien untuk siswa.
Untuk penentuan media apa yang akan kita gunakan, kita mengambil media classroom dengan media ini kita bisa menggunakan media pelatihan, seperti video, ceramah, dan diskusi. Lingkungan seperti tempat duduk juga bisa kita kondisikan supaya kelas menjadi aktif.
Sebagai pembanding kita menggunakan media video, dengan media ini kita bisa menampilkan sesuatu yang nyata misalnya kita mengambil materi tentang how to make a cup of coffee, kita bisa menanyangkan dengan video yang real. Tidak hanya ceramah.
Refleksi minggu kedua
Sebelum kita membuat media pembelajaran kita mendesain terlebih dahulu. Kita mencari tahu bagaimana karakteristik siswa, apa saja yang sudah pernah di gunakan guru bidang studi bahasa inggris untuk menunjang pelajaran siswa, kita mencari tahu metode apa yang membuat siswa tertarik untuk belajar dan kita juga melakukan observasi langsung ke sekolah di smp muhammadiyah jetis.
Ketersediaan media pembelajaran sekolah ini sudah cukup bagus, karena adanya lab bahasa dimana didalamnya sudah ada LCD, tape recorder untuk menunjang KBM. Selain itu kami meminta buku dan silabus yang digunakan di sekolah itu kususnya untuk kelas 1 SMP mata pelajaran Bahasa Inggris. Materi yang diajarkan untuk mata pelajaran bahasa inggris meliputi text functional pendek seperti descriptive text dan procedure text.
Dalam kesempatan ini kami membahas materi apa yang hendak kami bantu membuatkan media pembelajaran berbasis IT. Untuk waktu pelaksanaan masih dalam proses pembahasan dan menunggu kesepakatan dari ibu Amin guru mapel bahasa inggris.
Refleksi minggu pertama
Pada minggu pertama kita bertemu mata kuliah instruksional technology, bapak dosen memperkenalkan diri terlebih dahulu dan merencanakan apa yang akan kita pelajari 14 pertemuan kedepan. Pada pertemuan pertama ini kita diminta untuk membuat kelompok, tiap kelompok terdiri dari 3 mahasiswa. Setiap kelompok diminta untuk mencari klien sebuah sekolah dan guru mata pelajaran yang nantinya mau membantu kita dalam pembuatan media pembelajaran.
Setelah kami berdiskusi, kami memilih SMP MUHAMMADIYAH JETIS sebagai klien kami dalam pembuatan media pembelajaran. Pada tanggal 15 Maret 2013 kami mengunjungi sekolah tersebut tetapi tidak bertemu dengan ibu Amin sebagai guru yang akan menjadi klien kami dalam pembuatan media pembelajaran.
Setelah kami berdiskusi dengan ibu Kepala sekolah, Ibu yang mengampu mata pelajaran Bahasa Inggris mengizinkan kami untuk membantu membuatkan media pembelajaran melalui IT. Kami diizinkan membantu membuatkan media pembelajaran untuk anak kelas 1 SMP. Kedatangan kami disambut sangat ramah oleh Guru dari SMP tersebut.
Rabu, 03 April 2013
ASSURE model dan Aplikasinya di SMP MUHAMMADIYAH JETIS BANTUL
ANALISA PEMBELAJARAN ASSURE MODEL
A. DEFINISI
MODEL ASSURE
ASSURE model adalah salah satu
petunjuk dan perencanaan yang bisa membantu untuk bagaimana cara merencanakan,
mengidentifikasi, menentukan tujuan, memilih metode dan bahan, serta evaluasi.
Sekarang ini
para pengajar atau guru dihadapkan dengan tantangan bagaimana cara mengajar
degan baik dan bisa diterima baik oleh para muridnya. Tentu saja ini bukan
tantangan ringan, karena tiap pengajar dari tiap daerah mempunyai kelebihan dan
kekurangan dari berbagai aspek pendidikan, entah itu fasilitasnya,
Jenis muridnya,
dan lain-lain. Pengajar juga harus mempunyai strategi yang jitu untuk
setidaknya membuat pengajaran menjadi mudah dan bisa diterima oleh siswa,
karena sulit membuat pengajaran bisa diterima oleh semua siswaModel assure ini
merupakan rujukan bagi pendidik dalam membelajarkan peserta didik dalam
pembelajaran yang direncanakan dan disusun secara sistematis dengan
mengintegrasikan teknologi dan media sehingga pembelajaran menjadi lebih
efektif dan bermakna bagi peserta didik. Pembelajaran dengan menggunakan ASSURE
Model mempunyai beberapa tahapan yang dapat membantu terwujudnya pembelajaran yang
efektif dan bermakan bagi peserta didik.
B. TAHAPAN
MODEL ASSURE
1. ANALYZE
LEARNER (Analisis Pembelajar)
a. General
Characteristics (Karakteristik Umum)
b. Specific
Entry Competencies ( Mendiagnosis kemampuan awal pembelajar)
c. Learning
Style (Gaya Belajar)
2.
STATE STANDARDS AND OBJECTIVES
(Menentukan Standard Dan Tujuan)
Dalam merumuskan
tujuan dan standar pembelajaran perlu memperhatikan dasar dari strategi, media
dan pemilihan media yang tepat. Ada beberapa alasan mengapa tujuan perlu
dirumuskan dalam merancang suatu program pembelajaran seperti yang dijelaskan
oleh Wina Sanjaya (2008 : 122-123) berikut ini :
1. Rumusan
tujuan yang jelas dapat digunakan untuk mengevaluasi efektifitas keberhasilan
proses pembelajaran.
2. Tujuan
pembelajaran dapat digunakan sebagai pedoman dan panduan kegiatan belajar
siswa.
3. Tujuan pembelajaran dapat membantu dalam
mendesain sistem pembelajaran
4. Tujuan
pembelajaran dapat digunakan sebagai kontrol dalam menentukan batas-batas dan
kualitas pembelajaran.
3.
SELECT STRATEGIES, TECHNOLOGY, MEDIA, AND
MATERIALS (Memilih, Strategi, Teknologi, Media dan Bahan ajar)
Memilih format media dan sumber
belajar yang disesuaikan dengan pokok bahasan atau topik. Peran media
pembelajaran menurut Smaldino
·
Memilih , Mengubah, dan Merancang Materi
4.
REQUIRE LEARNER PARCIPATION
(Mengembangkan Partisipasi Peserta Didik)
Tujuan utama dari pembelajaran
adalah adanya partisipasi siswa terhadap materi dan media yang kita tampilkan.
1. Latihan
Prnggunaan Teknologi
2. Umpan
Balik
5.
EVALUATE AND REVISE (Mengevaluasi dan Merevisi)
Penilaian dan perbaikan adalah
aspek yang sangat mendasar untuk mengembangkan kualitas pembelajaran. Penilaian
dan perbaikan dapat berdasarkan dua tahapan yaitu:
1. Penilaian
Hasil Belajar Siswa,
2. Menilai
dan Memperbaiki Strategi, teknologi dan Media
3. Revisi
Strategi, Teknologi, dan Media.
C. MANFAAT
ASSURE MODEL DALAM PEMBELAJARAN
Secara sederhana manfaat dari model
ASSURE Sederhana, relatif mudah untuk diterapkan.
1.
Karena sederhana, maka dapat
dikembangkan sendiri oleh pengajar.
2. Komponen
KBM (Kegiatan Belajar Mengajar) lengkap.
3. Peserta
didik dapat dilibatkan dalam persiapan untuk KBM.
RENCANA AWAL
PENERAPAN
MODEL ASSURE
DI
SMP MUHAMMADIYAH JETIS BANTUL
1. Analyze learner
Karakteristik
siswa di SMP Muh Jetis para siswa
kebanyakan mempunyai sikap yang aktif dimana tidak bisa menyerap pelajaran jika
dengan teacher centered. Maksudnya disini para siswa tidak bisa menerima
pelajaran dikelas jika kegiatannya hanya mendengarkan ceramah guru dikelas. Umur siswa yang masih tergolong
belia sekitar 13 – 14 tahun sangat
memungkinkan siswa untuk ngobrol sendiri di kelas saat pelajaran di mulai,
karena mereka belum memikirkan untuk apa kita belajar buat masa depan. Factor
social, ekonomi mereka yang tergolong menengah ke bawah menyebabkan siswa tidak
bisa belajar menggunakan media, misalnya internet. Siswa hanya mengandalkan
catatan dari ceramah guru di kelas.
Maka
kami disini ingin memperkenalkan penggunaan media pembelajaran melalu IT sebagai
penunjang proses KBM di kelas bahasa inggris. Supaya mereka lebih tertarik
untuk mengikuti proses KBM. Media yang digunakan SMP tersebut masih
sederhana misalnya pembelajaran writing guru menggunakan media gambar yang diperoleh
dari media cetak seperti majalah atau Koran.
Gaya
belajar yang dimiliki setiap siswa SMP Muh Jetis berbeda. Menyebabkan
ketertarikan dalam proses belajarpun berbeda. Terdapat tiga macam gaya belajar
yang dimiliki peserta didik, yaitu: 1. Gaya belajar visual (melihat) yaitu
dengan lebih banyak melihat seperti membaca 2. Gaya belajar audio
(mendengarkan), yaitu belajar akan lebih bermakna oleh peserta didik jika
pelajarannya tersebut didengarkan dengan serius, 3. Gaya belajar kinestetik
(melakukan), yaitu pelajaran akan lebih mudah dipahami oleh peserta didik jika
dia sudah mempraktekkan sendiri.
2. State Objective
Menjadikan siswa tertarik untuk mengikuti pelajaran
Bahasa Inggris di kelas. Karena kita tau bahwa pelajaran bahasa inggris adalah
salah satu dari mata pelajaran yang di takuti siswa.
Siswa mampu memahami makna descriptive text yang
kita putar menggunakan video.
Siswa mampu mendeskripsikan kembali descriptive text
yang kita putar menggunakan video.
Siswa mampu menulis descriptive text sesuai contoh.
3. Select Media and
Materials
·
Media
Media yang akan kami gunakan adalah
classroom. Pengaturan
ruang kelas di
SMP Muhammadiyah Jetis Bantul, memungkinkan penggunaan berbagai metode pelatihan, misalnya video, ceramah, simulasi,
dan diskusi. Seperti pengaturan tempat duduk,
lingkungan
yang kondusif untuk
belajar. Tetapi
ada hal yang menurut kami menghambat proses belajar siswa yaitu ruang lab bahasa yang dijadikan satu dengan lab computer. Tetapi
disini kami mengembangkan dalam penggunaan media dan memilih menggunakan media pembelajaran
menggunakan video. Supaya anak – anak tertarik untuk mengikuti proses KBM
dengan baik, sehingga siswa mampu mengembangkan skill yang mereka miliki.
·
Materi
Materi yang akan kami sampaikan seputar descriptive
text. Seperti mendeskripsikan MY FAMILY. Dalam hal ini kami mengembangkan materi
yang ada dimana kami mengkhususkan tema yang dibahas seperti mendescripsikan
“my dad” supaya siswa lebih focus memahami isi dari materi yang kami sampaikan.
4. Utilize Media and
Materials
Kegiatan ini kami lakukan dilab
komputer karena lab bahasa itu dijadikan satu dengan lab bahasa. Kami
mengkondisikan siswa telah mengetahui materi yang telah diajarkan sebelumnya
jadi siswa telah mengetahui dasar dari penayangan video tersebut.
5. Require Learner
Participation
Kami menayangkan video pembelajaran
mengenai descriptive. Tetapi sebelum kita mulai menayangkan video Descriptive
kami mengkondisikan siswa untuk benar – benar siap mengikuti proses KBM
menggunakan media. Kemudian , siswa di
minta untuk memperhatikan dengan melihat dan memahami video yang kita putar diruang
lab komputer. Kemudian siswa dan guru berdiskusi tentang isi dari video
tersebut dan salah satu siswa diminta untuk member pendapat tentang isi dari
video tersebut. Diakhir ,siswa diminta
untuk menceritakan tentang keluarganya .
6. Evaluate
and Revise
Dalam hal ini pemilihan video sebagai media sangat
efektif dimana dapat membantu siswa
dalam pemahaman isi materi yang disampaikan. selain itu tujuan pembelajaran
juga lebih tersampaikan dengan baik. Disisi lain perhatian siswa lebih tertuju
pada video yang ditampilkan. Namun, jika dilihat dari segi kebahasaan jika
siswa tidak mempunyai banyak kosa kata yang mereka ketahui akan menghambat
dalam penguasaan isi dari materi tersebut. Jadi media video ini efektif untuk
siswa dimana dapat membantu memahami isi materi walau tidak semua dapat
dipahami. Setidaknya siswa tahu melalui
video tersebut.Penilaiannya melaui sejauh mana pemahaman siswa dalam
menerima materi yang disampaikan. diakhir sesi pembelajaran,guru dan siswa
berdiskusi tentang kesulitan-kesulitan apa yang dihadapi selama penayangan
video tersebut, jadi bisa digunakan untuk pengembangan pembelajaran selanjutnya.
Senin, 01 April 2013
makalah islam sebagai agama dakwah
I.
PENDAHULUAN
Berdasarkan
tinjauan historis, Islam adalah agama samawi terakhir, ia merupakan agama
penutup. Tidak itu saja tapi juga sekaligus sebagai penyempurna agama samawi
terdahulu, seperti Yahudi yang diturunkan Allah kepada Nabi Musa AS, dan agama
Nasrani yang diturunkan Allah kepada Nabi Isa AS. Sebagai agama penutup yang
menyempurnakan agama-agama terdahulu maka ajaran Islam sifatnya universal,
artinya Islam tidak untuk agama bangsa Arab atau bangsa tertentu saja, akan
tetapi untuk seluruh bangsa dan umat manusia di permukaan bumi ini.
Selain
menjadi agama penutup dan penyempurna, Islam juga dikenal sebagai agama
universal, karena itu Islam senantiasa mengajarkan kepada pemeluknya supaya
melakukan sosialisasi dan aktualisasi, agar ajaran-ajarannya betul-betul membumi
dan dipraktekkan umat manusia dalam kehidupan sehari-hari. Upaya untuk
melakukan sosialisasi dan malah aktualisasi ajaran-ajaran Islam tersebut dapat
dituangkan dalam berbagai bentuk kegiatan. Namun harus aktivitas itu harus
sesuai dengan garis-garis kebijakan yang sudah ditentukan.
Upaya
itulah yang dinamakan dakwah, yang digarap secara berkelanjutan atau
terus-menerus sejak Nabi Muhammad SAW, sahabat, tabi’in dan generasi berikutnya
hingga sekarang dan Insya Allah akan berlanjut di masa yang akan datang.
Mengingat tugas dakwah yang selalu digarap secara berkesinambungan itulah, maka
Islam tidak dapat dipisahkan dengan dakwah. Sejak awal Islam dikenalkan, dibina
dan bahkan dikembangkan di permukaan bumi ini dengan pendekatan dakwah, yang
realisasinya menempuh berbagai media, metode dan bahkan strategi.
Fakta
historis tersebut menjadi semakin jelas manakala dikaitkan dengan apa yang
telah dicatat dalam sejarah Islam (tarikh). Nabi Muhammad SAW mendapat amanah
sekaligus kepercayaan dari Allah untuk melaksanakan tugas dakwah itu secara
perdana di permukaan bumi ini. Hampir seperempat abad lamanya Rasulullah SAW
bekerja keras tanpa mengenal lelah, siang dan malam melancarkan tugas suci itu.
Setelah menghadapi berbagai tantangan, rintangan dan cobaan yang silih
berganti, akhirnya Islam bisa berkembang pesat, tak hanya di jazirah Arab tapi
juga sampai berbagai pelosok negeri.
Aktivitas
dakwah yang digarap Rasulullah dibantu oleh para sahabat, sehingga Islam tidak
hanya berhasil menyebar ke beberapa negara. Bermula di kota Mekkah, lalu
melebar ke kota Madinah. Khusus di Madinah, tidak kurang dari 10 tahun lamanya
mampu mewujudkan masyarakat Islam yang berkualitas. Di sini prinsip demokrasi,
toleransi dan kebersamaan bisa dipraktekkan dengan baik, walaupun kondisi
masyarakat dan agama serta kepercayaan yang mereka anut sangat beragam. Tapi
dengan semangat dakwah semua berada dalam pemerintahan Islam, di mana Nabi
Muhammad SAW sebagai kepala negaranya.
Kondisi
dakwah pada masa itu menentukan sekali, sebab bukan cuma sekadar mengembangkan
agama Islam saja. Namun juga termasuk menata pemerintahan, dan membina
kehidupan bermasyarakat. Fenomena ini tentu saja menarik dikaji guna menjadi
cerminan sekaligus acuan untuk lebih menghidupkan lagi gerak dinamis dakwah di
masa sekarang dan masa yang akan datang. Sehingga pada akhirnya nanti dapat
dipahami bahwa Islam itu adalah agama dakwah.
II.
PEMBAHASAN
1. ISLAM
a.
Pengertian Islam
Menurut
ilmu bahasa (etimologi), kata islam berasal dari kata dalam bahasa arab yaitu
kata Aslama-yuslimu bentuk berimbuhan dari kata salima yang
artinya selamat, sentosa, tunduk, menyerahkan diri, tunduk, patuh dan taat
lahir dan batin. Muslim yaitu orang yang telah menyatakan dirinya patuh dan
tunduk kepada Allah SWT.
Secara terminologi atau istilah, islam dapat diartikan dari 2 sisi, yaitu :
- Islam adalah agama yang
diwahyukan Allah kepada Rasul-Nya untuk mengEsakan Allah
- Islam adalah agama yang
ajaran-ajarannya diwahyukan Allah kepada manusia melalui Rasulullah SAW.
Pengertian yang pertama mengandung makna bahwa islam adalah agama universal
yang ditunjukkan kepada seluruh umat manusia untuk semua waktu dan tempat.
Islam adalah agama seluruh nabi dan rasul yang pernah diutus Allah kepada
seluruh bangsa dan kelompok manusia. Islam seperti itu adalah agama yang dibawa
oleh nabi adam, Ibrahim, Ya’kub, Isa dan seluruh nabi dan rasul utusan Allah
lainnya. Dalam pengertian ini, agama islam adlah agama universal yang berarti
berlaku untuk semua waktu dan tempat, dahulu, sekarang dan yang akan datang.
Pengertian yang kedua khusus untuk agama yang diturunkan melalui Nabi Muhammad.
Agama islam dalam pengertian ini bersifat universal juga karena ditujukan
kepada seluruh ummat manusia dan untuk semua waktu dan tempat. Perbedaannya
adalah bahwa pengertian yang pertama jika dilihat dari segi waktu ia berlaku
dahulu sekarang dan akan datang.
Kedua pengertian tersebut bukan bertentangan tetapi merupakan keistimewaan
islam karena kesesuaiannya dengan latar belakang dan sisi pandangannya. Yang
pertama menganut sisi pandangan tauhid oriented, sedangkan yang kedua mengarah
pada sisi pandang syari’at oriented. Dalam Al-Qur’an, islam adalah integral
orientasi maksudnya tauhid dan syari’ah oriented secara bersama-sama. Nabi dan
Rasul dipandang sebagfai islam karena sistem tauhidnya sama dengan sistem
tauhid nabi Muhammad. Sementara sistem syari’atnya berbeda karena sesuai dengan
perkembangan peradaban manusia di dunia syari’at yang oprn oriented artinya
syari’at islam dapat berdialog dengan segala peradaban ummat manusia sampai
hari kiamat.
Tugas islam adalah membawa manusia menuju kehidupan yang bahagia lahir dan
batin, di dunia dan akhirat. Islam telah mengangkat derajat manusia dari lembah
kehinaan menjadi mulia, memberi petunjuk kepada manusia, membebaskan mereka
dari segala bentuk kezaliman dan memerdekakan manusia dari krisis rohani dan
materi. Agama monoteisme atau agama tauhid atau bisa disebet dengan agama yang
meng_Esakan tuhan adalah islam, Yahudi dan nasrani. Agama yang pertama kali
lahir adalah agama Yahudi yang dibawa oleh Nabi Ibrahim, Ismail, Yusuf dan
lain-lain. Kemudian agama Nasrani yang dibawakan oleh Nabi Isa yang datang
mengadakan reformasi terhadap agama yahudi terutama dalam bidang syari’at. Dan
terakhir agama Islam yang dibawa oleh Nabi Muhammad. Ajaran yang dibawa Nabi
Muhammad adalah kesempurnaan syari’at yang pernah diturunkan kepada nabi-nabi
sebelumnya dalam banyak dalam bentuk yang murni dan asli.
b.
Kebenaran islam
Menurut
Doctor Verkuyl, Doctor
Kraemer, Rifai Burhanuddin adatujuh kebenaran islam yang
mutlk yaitu:
1. Qur'an dengan bahasanya yang tetap
sepanjang masa dan sama dimana-mana telah sanggup menciptakan iklim
keIslaman yang merata mutlak. Ia akan
dimengerti di Amerika, demikian juga di Inggris. Bila ia dibacakan di Jepang,
maka ia juga dipahami oleh orang-orang
India dan Pakistan, dan bila ia dibaca di negeri Belanda, maka Mesir, Libya,
Indonesia akan mengerti, setidak-tidaknya mengenali bahwa itulah ayat-ayat Al
Qur'an. Qur'an tidak pernah dirubah bahasanya dan ini saja sudah dapat
dijadikan pegangan, bahwa isinya authentic atau asli. Beda dengan Injil yang
telah melalui sedemikian banyak terjemahan, sehingga keaslian kata-kata mungkin
telah menyimpang dari maksud semula. Ia disalin dari bahasa Ibran ke bahasa
Gerika, lalu ke bahasa Latin, dari Latin oleh
Marthen Luther pada tahun 1521 disalin ke bahasa Jerman.
Dari
Jerman disalin pula ke dalam bahasa Inggris, Belanda, Indonesia, Jawa, Minang,
Timor dst. Sambil menyalin, maka atas pertimbangan politik(?) sipenyalin
menterjemahkannya pula menurut "situasi dan kondisi" setempat. Kita
lihat misalnya, kalau didalam Injil bahasa Belanda dan Inggris syarat masuk
surga adalah Door bidden en fasten atau by praying and fasting, maka didalam
Injil bahasa Indonesia mereka
mencukupkan hanya dengan doa, sedangkan fasting atau fasten atau puasanya
dihilangkan.
2. Al-Qur'an tidak bertentangan dengan
Ilmu pengetahuan. Bacalah theorie La Place & Chamberlin, bacalah theorie kejadian
bumi, maka Chamberlin menyebutkan: Bahwa bumi kita ini ialah terjadi dari
gumpalan-gumpalan kabut yang bergulung-gulung semakin lama semakin padat,
sehingga berpijar, dan kemudian mati pijarnya, lalu tumbuhlah kehidupan. Lalu
cobalah kita buka Al-Qur'an surat tertulislah disana theorie itu: "Dan
ingatlah ketika Aku menciptakan bumi ini dari suatu hamparan yang lalu bergulung-gulung."
Qur'an surat Nuh 14 menulis tentang adanya tingkatan-tingkatan kejadian dari
manusia, surat Al An'am 97 memuat theorie Astronomi. Dalam surat-surat yang lain
dimuat pula theorie perkawinan tanam-tanaman (botani). Qur'an tidak serupa
dengan Perjanjian Lama yang menolak theorie Galileo Galilei, Islam tidak
seperti Kristen yang telah begitu banyaknya membunuhi kaum cerdik pandai
seperti Galileo Galilei, Johannis Heuss dan sebagainya.
3. Al-Qur'an tidak menentang fitrah
manusia. Itulah sebabnya didalam Islam tidak diakuinya hukum Calibat atau pembujangan.
Manusia dibuat laki-laki dan perempuan adalah untuk kawin, untuk mengembangkan
keturunan. Maka itu ajaran Paulus yang mengatakan bahwa ada "lebih
baik" laki-laki itu membujang seperti aku dan perempuan itu tidak kawin, ditentang
oleh Islam. Bukankah monogami akhirnya melibatkan dunia Kristen dalam lembah
pelacuran? Bukankah orang-orang Italia yang monogami itu akhirnya mempunyai
juga istri-istri yang gelap? Dan bukankah Amerika, Swedia dll. Akhirnya menjadi
bejat akhlaknya sebab mempertahankan monogami? Maka dunia akhirnya menetapkan:
Poligami adalah bijaksana. Poligami mencegah manusia daripada zinah dan
pelacuran. Tidak heran bila surat An Nisa ayat 3 kemudian membolehkan orang
untuk Poligami, yaitu poligami yang terbatas:
4. Qur'an udak bertentangan dengan aqal
dan fikiran manusia. Itulah sebabnya Islam sangat menghargai akal dan fikiran yang
sehat. Kaidah Islam tidak dapat menerima doktrin "Tiga tetapi satu,"
sebab tiga tetapi satu bertentangan dengan ratio. Ummat Islam sama sekali tidak
dapat memahami bagaimana Paus, seorang manusia, dapat menjabat Wakil Tuhan(Ficarius
Filii Dei). Paus mewakili urusan Allah untuk dunia ini, memberikan amnesti,
abolisi dan grasi atas ummat manusia yang berdosa dengan mandaat sepenuhnya
dari Allah. Demikian pula, kalau kami yang tidak tahu menahu akan perbuatan
Adam harus memikul dosa Adam. Dan akal lebih tidak bisa menerima lagi, kalau
Allah yang pengasih penyayang itu akhirnya lalu menghukum mati anaknya sendiri
demi menebus dosa Adam dan anak cucu Adam. Maka itulah Islam tidak mengakui
dosa keturunan, juga tidak mengakui adanya "Sakramen pengakuan dosa"
yang memanjakan manusia dan mengajar manusia untuk tidak bertanggung jawab itu.
5. Islam tidak bertentangan dengan
sejarah. Islampun dengan sendirinya
tidak mendustai sejarah. Putih hitamnya sejarah Islam, diakuinya dengan jujur.
Ia, misalkan mengalami tragedi pahit seperti "Night of St.
Bartolomeus" pastilah ia mengakui, dan ummatnya mengetahui. Islam selalu
sesuai dengan situasi d.an kondisi, ia bukannya menyesuaikan diri, tetapi diri
(dunia maksudnya) yang harus menyesuaikan dengannya.
6. Oleh sebab itulah maka Islam tetap
bertahan. Ia selalu maju seirama dengan kemajuannya zaman. Empat belas abad sudah
lamanya Islam tetap dalam suatu kesatuan syareat dan hakekat. Seribu empat
ratus tahun lamanya hukum-hukumnya, undang-undangnya, shalat dan kiblatnya,
puasa dan hajinya tetap berjalan. Ia tidak ambruk setelah ilmu pengetahuan lebih
maju, ia juga tidak colaps menghadapi kebangkitan humanisme dan sosialisme.
Adapun atau kalaupun dikatakan mundur, sebenarnya ialah ummat artinya
orang-orangnya apakah itu person atau kelompok. Mengapakah ummatnya mundur?
Sebab ia telah meninggalkan Qur'annya. Ia berbeda dengan ajaran atau hukum
gereja Katolik yang selalu berubah-ubah boleh - tidak boleh dan sekarang boleh
lagi kawin. Padahal soal kawin adalah soal keputusan Tuhan. Adalah keputusan
Tuhan selalu berubah-ubah dan dapat ditentang oleh manusia?
7. Qur'an tak dapat disangkal ]agi,
adalah pegangan hidup dan mati, dunia dan akhirat. Qur'an ternyata merupakan landasan
idiil dan spirituil, landasan hidup di dunia dan di akhirat. Qur'an, tidak
hanya memuat perkara akhirat saja, tetapi juga perkara dunia. Itulah sebabnya
bila kita membaca Al-Qur'an kita akan menemui bermacam-macam hukum, apakah itu hukum
pidana, perdata, atau hukum antar manusia dan kemasyarakatan. Demikian pula ia
memuat hukum dengan lengkapnya hukum perkawinan dan sopan santun perang.
c.
Karakteristik islam
Memahami karakteristik Islam sangat
penting bagi setiap muslim, karena akan dapat menghasilkan pemahaman Islam yang
komprehen- sif. Beberapa karakteristik agama Islam, yakni antara lain :
1. Rabbaniyah (Bersumber langsung dari
Allah s.w.t) Islam merupakan manhaj Rabbani (konsep Allah s.w.t), baik dari aspek
akidah, ibadah, akhlak, syariat, dan peraturannya semua bersumber dari Allah s.w.t
2. Insaniyah ’Alamiyah (humanisme yang
bersifat universal) Islam merupakan petunjuk bagi seluruh manusia, bukan hanya untuk
suatu kaum atau golongan. Hukum Islam bersifat universal, dan dapat diberlakukandi setiap bangsa dan
negara.
3. Syamil Mutakamil (Integral
menyeluruh dan sempurna) Islam membicarakan seluruh sisi kehidupan
manusia, mulai dari yang masalah kecil sampai dengan masalah yang besar.
4. Al-Basathah (elastis, fleksibel,
mudah) Islam adalah agama fitrah bagi manusia, oleh karena itu manusia niscaya
akan mampu melaksanakan segala perintah- Nya tanpa ada kesulitan, tetapi
umumnya yang menjadikan sulit adalah manusia itu sendiri.
5. Al-’Adalah (keadilan) Islam
datang untuk mewujudkan keadilan yang sebenarbenarnya, untuk mewujudkan
persaudaraan dan persamaan di tengah-tengah kehidupan manusia, serta memelihara
darah (jiwa), kehormatan, harta, dan akal manusia.
6. Keseimbangan (equilibrium, balans,
moderat) Dalam ajaran Islam, terkandung ajaran yang senantiasa menjaga
keseimbangan antara kepentingan pribadi dan kepentingan umum, antara kebutuhan
material dan spiritual serta antara dunia dan akhirat.
7. Perpaduan antara Keteguhan Prinsip
dan Fleksibilitas Ciri khas agama Islam
yang dimaksud adalah perpaduan antara hal-hal yang bersifat prinsip (tidak
berubah oleh apapun) dan menerima perubahan sepanjang tidak menyimpang dari
batas syariat.
8. Graduasi (berangsur-angsur/bertahap)
Hukum atau ajaran-ajaran yang diberikan Allah kepada manusia diturunkan secara
berangsur-angsur sesuai dengan fitrah manusia. Jadi tidak secara sekaligus atau
radikal.
9. Argumentatif Filosofis Ajaran Islam
bersifat argumentatif, tidak bersifat doktriner. Dengan demikian Al-Quran dalam
menjelaskan setiap persoalan senantiasa diiringi dengan bukti-bukti atau
keterangan – keterangan yang argumentatif dan dapat diterima dengan akal pikiran
yang sehat (rasional religius).
III.
REFERENCE
http://syiarislam.wordpress.com/2008/09/15/pokok-ajaran-islam-iman-islam-dan-ihsan/
Langganan:
Komentar (Atom)